Minggu, 14 Agustus 2011

Pengurus osis  SMA UNGGULAN CT FOUNDATION tahun 2011-2012 baru saja dilantik, kemarin tanggal 13 agustus 2011.

pengurus osis telah ditentukan oleh para guru, tentunya setelah mendaftarkan nama.
Ketua osis tahun ini yang bernama Ahmad Sofyan dan wakil yang bernama Risky Hermawan, diharapkan mampu untuk membangun CT Foundation menjadi lebeih baik, dan membuatnya menjadi lebih terkenal lagi di sekitar bahkan di luar provinsi.
Untuk tahun ini, alhamdullillah saya diberi kepercayaan untuk menjadi bendara osis,  dengan diberikan kepercayaan ini, saya akan berusaha menjalankannya dengan baik.
Banyak agenda yang sudah disiapkan oleh osis untuk kedepannya.
Dan banyak srategi atau rencana yang sudah dipersiapkan untuk membuat CTF menjadi lebih bagus lagi.
Semoga Para pengurus osis tahun ini, dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
Karna CTF BISA!!!!

TANTANGANOrang Muslim tidak ingin menghafal atau membaca Alkitab, karena mereka percaya kitab-kitab dalam Alkitab telah dipalsukan. Namun, mereka sering menghafal dan membaca Qur’an, karena mereka percaya bahwa Qur’an tidak dipalsukan, dan sungguh-sungguh tidak mengandung kesalahan. Oleh karena itu orang-orang Muslim menghimbau agar orang Kristen tidak lagi mempercayai Alkitab, tetapi Qur’an saja. Dapatkah orang Kristen menerima ajakan ini? Apakah Qur’an benar-benar tidak mempunyai kesalahan?
JAWABANBanyak orang Muslim percaya bahwa Allah menurunkan Qur’an dari surga kepada Muhammad. Tidak sedikit diantara mereka yang membayangkan bahwa Qur’an diberikan kepada Muhammad oleh seorang malaikat sebagai sebuah kitab yang lengkap. Mereka yakin bahwa Qur’an tidak dapat dipalsukan, karena Allah menjadikannya tidak bersalah dan oleh karena itu tidak dapat dipalsukan.
KABAR BURUKKelompok Syiah dan Sunni tidak dapat bersepakat bahwa Qur’an memuat semua ayat yang diturunkan Allah kepada Muhammad. Lebih jauh lagi, ada 28 Qur’an yang berbeda yang dibaca secara rutin oleh orang-orang Muslim yang saleh (14 pembacaan, masing-masing disaksikan secara berbeda oleh 2 penjamin). Yang manakah dari Qur’an-Qur’an ini yang dipandang tidak mengandung kesalahan? Dan jika seorang Muslim mengklaim bahwa semuanya (28 Qur’an) tidak mengandung kesalahan, lalu bagaimana gagasan tentang ketidakbersalahan itu masih mempunyai makna? Oleh karena itu saya tidak dapat percaya bahwa Qur’an adalah sebuah kitab yang dibuat tidak mempunyai kesalahan oleh Allah.  
KABAR BAIKPengajaran-pengajaran Islam  mengenai Qur’an ini membebaskan saya dari keharusan untuk tunduk kepada kitab-kitab dalam Qur’an dalam semua aspek kehidupan saya. Kuasanya atas diri saya telah dipatahkan. Saya tidak lagi terikat kepada Qur’an sebagai sebuah kitab suci, tetapi saya dapat dengan bebas mencari Kebenaran.
INFORMASI TAMBAHANSangatlah menyenangkan saat mencari di museum-museum dan koleksi-koleksi pribadi dunia untuk menemukan betapa manuskrip-manuskrip tertua dari Qur’an ternyata berbeda dengan edisi-edisi Qur’an yang ada sekarang. Suatu ulasan manuskrip Qur’an dari abad-abad permulaan Islam diberikan dalam buku berikut ini yang ditulis oleh François Déroche: The Abbasid Tradition. Qur'ans of the 8th to the 10th centuries AD (Oxford University Press 1992). 
KESAKSIANNama saya Azali dan saya tinggal di Pakistan. Ketika saya masih remaja guru-guru Muslim saya mengajarkan bahwa Qur’an itu tidak terkalahkan, karena Qur’an dimeteraikan oleh Allah (Qur’an itu ma'soum). Di kelas saya semua murid adalah Muslim, dan hanya ada 2 orang Kristen. Mereka ingin saya tobatkan kepada Islam. Untuk itu saya ingin membuktikan pada mereka bahwa Qur’an lebih kuat daripada Alkitab mereka.
Saya menantang mereka untuk membawa Alkitab mereka, sehingga mereka dapat mengalami bahwa Qur’an itu lebih kuat. Mereka membawa Alkitab mereka, dan saya membawa Qur’an saya. Saya percaya bahwa Qur’an tidak dapat dihancurkan, karena telah dimeteraikan oleh Allah. Oleh karena itu saya menyarankan agar kami masing-masing membakar kitab suci kami. Kitab yang terbakar adalah kitab yang paling lemah!
Lalu, saya membakar Qur’an saya, dan yakin bahwa Allah akan melindunginya dari nyala api. Saya menjadi malu karena Qur’an saya seketika itu terbakar habis. Ini sangat mengganggu saya. Kemudian saya ingin membuktikan kepada teman-teman Kristen itu bahwa Alkitab mereka tidak lebih baik dari Qur’an saya dan saya berusaha membakar kitab mereka itu. Betapapun saya berusaha, Alkitab mereka tidak terbakar sedikitpun hari itu. Ini membuat saya syok sehingga saya jatuh ke tanah tidak sadarkan diri. 
Ketika saya sadar kembali, saya percaya pada kebenaran Alkitab. Kedua orang-tua saya adalah orang-orang Muslim yang saleh, dan mereka sangat dikejutkan dengan iman saya yang baru ini dan kemudian mengusir saya keluar dari rumah. Setelah peristiwa itu saya mengalami masa-masa yang sulit, namun saya mempunyai keyakinan yang kuat terhadap iman saya yang baru ini. Kemudian saya diterima di sebuah sekolah Alkitab. Hari ini saya bersaksi pada orang-orang Muslim di negara saya sendiri dan di seluruh dunia melalui internet bahwa Alkitab dapat dipercayai dan bahwa Qur’an itu bukannya tanpa kesalahan.
DOATuhan Yang Maha Kuasa, Pencipta langit dan bumi, saya sangat tergerak oleh kebenaran-kebenaran mengenai Qur’an. Saya percaya bahwa Engkau telah menyatakan diri-Mu melalui para nabi-Mu dan para utusan-Mu. Tolonglah saya untuk menemukan Firman-Mu yang sejati dan siapkanlah saya untuk menerima kebenaran-Mu.
PERTANYAANMengapa Khalif Uthman memerintahkan agar manuskrip-manuskrip Qur’an dibakar? Dewasa ini ada berapa Qur’an yang berbeda dan yang telah dinamai dengan nama-nama otoritas Islam? Apakah perbedaan antara Qur’an yang ada sekarang dengan manuskrip-manuskrip Qur’an yang paling mula-mula?
UNTUK DIHAFALKAN: “Tunjukkanlah kepadaku jalan-Mu, ya TUHAN, supaya aku hidup menurut kebenaran-Mu; bulatkanlah hatiku untuk takut akan nama-Mu” (Mazmur 86:11 – Perkataan Raja Daud).


Mengendalikan Amarah



Dalam riwayat diceritakan, ada seseorang bertanya kepada Rasulullah saw. “Ya Rasulullah, amal apakah yang paling utama?” Maka beliau menjawab : “Jangan marah!.” Jawaban itu beliau ulangi hingga tiga kali.
Jika kita ingin menjadi orang mulia, maka jangan marah. Kita ingin menjadi ahli surga, salah satu kuncinya adalah jangan marah. Dan jika kita adalah seorang pemimpin, maka kita jangan mudah marah, karena pemimpin pemarah itu tidak akan bisa sukses.
Jangan lihat orang lain itu pemarah atau tidak, tapi lihatlah diri sendiri, apakah kita ini termasuk seorang pemarah atau bukan? Jika ada orang suka marah-marah karena posisinya di kantor sebagai atasan, maka kita perlu memahami mengapa dia berbuat begitu. Mungkin saja ada rasa percaya diri berlebihan saat dia menjadi atasan atau mungkin dia belum pernah sekali pun menjadi bawahan.
Itulah resikonya jika kita memiliki rasa percaya diri berlebihan. Hasilnya, teman-teman sekantor merasa tidak nyaman berada di dekat kita, orang lain banyak yang terluka, anak-anak jadi enggan bertemu bapaknya, istri jadi serba salah, dan yang paling repot adalah tidak sesuainya antara apa yang dikatakan dengan apa yang dilakukannya.
Seorang suami pemarah akan merusak suasana rumah tangganya. Istri tertekan, anak-anak pun menjadi korban yang pada akhirnya bersikap apatis dan lebih parah lagi adalah depresi. Dan biasanya yang menjadi sasaran kemarahan suami yang pengecut adalah istri dan anak-anaknya. Berarti, suami telah berbuat perilaku zhalim dalam menjalankan bahtera rumah tangga.
Rasulullah bukanlah seorang pemarah. Rasulullah dicintai keluarga, sahabat, dan umatnya karena kemuliaan beliau. Beliau adalah lelaki yang lembut, penuh kasih sayang. Hubungan beliau dengan sesama dijalin atas dasar keimanan dan kasih sayang. Tidak ada satu masalah pun yang tidak bisa diselesaikan dengan cara baik-baik dan kepala dingin. Beliau mendahulukan kearifan bukan kemarahan.
Seorang pedagang yang emosional akan ditinggalkan pembeli dan banyak rugi karena keputusan bisnis diambil dalam kondisi emosional dan tidak menggunakan logika. Jika demikian, saat terjadi suatu kesalahan, maka dia akan mencari seseorang yang dapat dijadikan sebagai kambing hitam. Dia akan menyalahkan orang lain.
Oleh karena itu, program manajemen diri yang penting bagi orang-orang yang ingin sukses adalah kendalikan rasa marah. Seorang suami ingin mewujudkan cita-citanya yang luhur yaitu membangun keluarga sakinah mawaddah wa rahmah, maka kendalikanlah rasa marah yang ada dalam dirinya. Seorang pemimpin ingin agar hubungannya dengan masyarakat berjalan harmonis, maka hindarilah amarah. Seorang anak ingin sukses dalam perjalanan pendidikan dan disayangi orang tuanya, maka hadapilah hidup dengan ketaatan dan menghindari amarah.
Bagaimana cara mengendalikan marah?
Pertama, kita harus menanamkan tekad dalam diri misalnya dengan ungkapan, “Hari ini saya tidak boleh marah!” Dan itu bukan hanya menjadi omongan saja, tapi sekuat tenaga berusaha dijalani dengan konsisten. Kita harus membuat target dalam program ini. Itu menjadi bukti bahwa kita bersungguh-sungguh berjuang agar tidak menjadi pemarah.
“Hari ini dari Shubuh sampai Zhuhur, saya bertekad sekuat tenaga untuk tidak marah!” Kemudian, “Saya bertekad untuk tidak marah dari Zhuhur sampai Ashar, Ashar sampai Maghrib, Maghrib sampai Isya, dan Isya sampai Shubuh!” Demikianlah seterusnya, program harian menjadi mingguan, mingguan menjadi bulanan, dan pada akhirnya raport kita selama setahun bersih dari amarah. Hebat sekali bila bisa seperti itu. Umumnya kita hanya bisa berharap, tapi kenyataan tidak seperti itu.
Semakin pendek program pelatihan yang kita jalani, maka hal itu menunjukkan makin bagusnya prestasi kita dalam program ini. Kalaupun ada sesuatu yang menyebalkan, maka tahan sekuat-kuatnya agar jangan sampai keluar kata-kata yang tidak terpuji. Sebab, sekali saja kita bunyi, maka secara berseri akan terus keluar kata-kata yang tidak sesuai dengan kepribadian seseorang yang mulia.
Kalaupun kita ada dalam kondisi marah, maka palingkanlah muka kita dari kemarahan itu. Jika saat marah itu posisi kita sedang berdiri, maka duduklah. Dan jika lain. Kesuksesan hanyalah milik orang-orang yang bersungguh-sungguh berjuang mengendalikan diri.


Orang Muslim mencintai kebohongan. Mereka hidup dalam khayalan diri yang terus-menerus. Klaim bahwa semua orang dilahirkan sebagai Muslim dan kemudian diindoktrinasikan ke dalam iman-iman lainnya adalah hal yang menggelikan. Jika setiap orang dilahirkan sebagai Muslim, maka orang seharusnya melihat setiap orang yang tidak terindoktrinasi dalam agama apa pun, dan mempunyai kerinduan untuk mempercayai Islam secara natural. Tetapi hal ini tidak terjadi. Malah kenyataannya banyak orang yang melihat Islam sebagai sesuatu yang menjijikkan. Karena itu orang-orang Muslim mencoba untuk membungkus Islam dengan “lapisan gula” yaitu melalui 1001 kebohongan, agar bisa membuatnya menjadi lebih dapat diterima.

Juga kita sedang menyaksikan, bahkan mereka yang telah terindoktrinasi dalam Islam – sekarang mulai meninggalkannya, yaitu saat mereka telah memahami kebenaran palsu tentang agama ini. Kesalahan dari klaim ini adalah pembuktian diri.
Islam bukanlah sebuah kelanjutan dari agama-agama sebelumnya. Muhammad mencontek bulat-bulat dari Perjanjian Lama dan Baru (kitab Suci Yahudi dan Kristen), tetapi Tuhan Islamik dengan Tuhan Alkitab adalah dua ilah yang sangat berbeda, sesuatu yang barangkali Muhammad sendiri tidak mengetahuinya.
Sebenarnya, Muhammad mencoba mengkaitkan dirinya dengan nabi-nabi Alkitab untuk memperdaya orang-orang Yahudi dan orang-orang Kristen di Arabia. Bahkan ia memanfaatkan Yerusalem sebagai Kiblatnya, tetapi ia sama sekali tidak mempresentasikan bukti atas klaim palsu yang ia lontarkan, dan berhenti berbicara tentang cerita-cerita Alkitab setelah ia melihat bagaimana para Ahli Kitab tidak mempercayai apa yang ia katakan.
Alkitab sama sekali tidak menulis apa pun mengenai Muhammad, kecuali bahwa Yesus sendiri telah memperingatkan para murid akan munculnya nabi-nabi palsu. Ia mengatakan bahwa kamu akan mengenalinya dari buah-buah mereka. Lihatlah buah-buah Muhammad (1 - 2 - 3) Apakah ia menjalani hidup yang suci? Ia adalah seorang penjahat keji. Ia merampok, memperkosa, dan mencincang orang-orang tak bersalah dan membakar serta menjarah harta benda mereka. Itu sudah cukup bagi orang yang waras untuk mengetahui bahwa ia adalah seorang nabi palsu. Setelah memperhatikan buah-buah Muhammad, sekarang perhatikanlah buah-buah para pengikutnya, yang benar-benar ingin hidup sama seperti nabi mereka. Lihat bagaimana aksi-aksi kekerasan, terorisme, penindasan terhadap kaum wanita - yang terus-menerus terjadi hingga hari ini, yang dilakukan dalam nama Allah dan Nabi Islam!
Jika demikian, mengapa ada lebih dari satu milyar manusia berpikir bahwa ia adalah seorang nabi yang benar? Kata kuncinya adalah “akal sehat”. Ketika tiba pada soal keyakinan, banyak orang yang mengabaikan akal sehat mereka. Mereka membanggakan diri dalam kebodohan mereka dan mencemoohkan kecerdasan. Orang-orang Muslim melepaskan sepatu dan otak mereka di luar mesjid. Setelah mendengarkan kotbah yang membuat akal sehat menjadi lumpuh, mereka keluar untuk mengambil kembali sepatu mereka, tetapi mereka lupa memasang kembali otak mereka di tempatnya yang semula.
Orang Muslim mengatakan bahwa Islam adalah agama natural. Bayangkan betapa tak masuk akalnya klaim ini? Jika ia bersifat natural, mengapa Muhammad memaksa para pengikutnya untuk berperang dan menyebarkan agama ini dengan pedang? Tak ada yang natural dalam Islam. Ini adalah sebuah iman yang bodoh dan berlawanan dengan intuisi. Muhammad menipu orang dengan ketakutan akan neraka dan janji-janji kelak akan mendapatkan para perawan, para jejaka yang bersinar seperti mutiara dan taman-taman dengan sungai-sungai anggur. Semua ritual-ritual Islam bukanlah sesuatu yang natural.
Apakah ada hubungan spiritualitas dan ibadah dengan gerak tubuh yang aneh? Jika ini dianggap natural, maka semua orang di seluruh dunia akan mengetahuinya secara intuitif, tetapi kenyataannya tidak, dan karena itu mereka harus diindoktrinasikan. Anak-anak Muslim harus dipukul dulu supaya taat hingga mereka kehilangan kehendak bebas mereka, hal paling mendasar yang menjadikan kita sebagai manusia. Seks itu natural. Merasa lapar pun natural. Menjadi marah ketika dihina juga natural. Mempercayai sebuah kuasa yang lebih tinggi ketika anda menghadapi sebuah krisis besar, juga sesuatu yang natural. Anda tidak harus mengajari hal-hal ini sebab mereka datang secara natural. Tetapi mempercayai hal-hal yang tak masuk akal dalam Islam dan Tuhan mereka yang sadis dan yang suka membalas dendam itu adalah hal yang tidak natural.
Berpuasa akan merusak kesehatan dan membuat orang menjadi gampang terganggu/tidak tenang. Ini bukan hal yang natural dan hal ini tidak menjadikan orang menjadi rohani. Orang-orang Muslim adalah orang-orang yang paling mudah meledak selama bulan Ramadan. Selama bulan ini, mereka seperti seekor kuda yang talinya dilepaskan.
Itu sesungguhnya merupakan ritual-ritual para penyembah berhala di Arabia yang disebut Muhammad sebagai orang-orang bodoh. Tetapi anehnya, Muhammad sendiri menjiplak bulat-bulat ritual-ritual mereka yang tak masuk akal itu. Sekarang, terimakasih untuk Islam karena ritual-ritual dari orang-orang bodoh itu sekarang dipraktekkan oleh orang Muslim di seluruh dunia.
Muslim mengklaim bahwa Adam dan semua nabi-nabi yang lain adalah orang Muslim. Apa buktinya? Beban untuk membuktikan ada pada mereka. Orang Muslim mengaburkan klaim dengan bukti. Mereka berpikir bahwa klaim Muhammad merupakan bukti. Ketika anda meminta bukti, mereka mengutip Qur’an. Hanya sampai di sinikah level kecerdasan orang-orang yang sekarang mengklaim bahwa mereka ingin mendominasi dunia?
Islam tidak memiliki hubungan dengan agama-agama Alkitabiah. Berbeda dengan yang dipikirkan oleh orang Muslim, orang Arab telah menyembah Allah sekurangnya 2500 tahun sebelum Muhammad. Buktinya: Ayah Muhammad dan banyak orang Arab lainnya bernama Abdullah. Jadi klaim bahwa Islam adalah agama yang menyempurnakan Yudaisme dan Kekristenan adalah sebuah klaim kosong, pepesnya kosong.

Oleh Ali Sina

Hati hatilah mereka yang berpuasa religius, karena “Boleh jadi orang yang berpuasa itu tidak mendapatkan apapun, kecuali hanya kelaparan”.
(Ibn Maajah, 1/539; Saheeh al-Targheeb, 1/453).
Dalam pengertian sehari-hari  – atau dalam definisi Kamus Umum Bahasa Indonesia –  puasa diartikan sebagai “tidak makan dan tidak minum dengan sengaja (terutama bertalian dengan keagamaan)”. Puasa di bulan Ramadhan kini bukan hanya menjadi bagian dari ibadah Islam, melainkan juga mulai menjadi fashion kultural. Berpuasa diwajibkan kepada Muslim seperti yang tertulis dalam Sura Al-Baqarah: 183,Wahai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan ke atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan ke atas umat-umat yang sebelum kamu, semoga kamu menjadi orang-orang yang bertaqwa.
Banyak Muslim hanya membaca “wahyu” ini sebagai ayat-kewajiban, otomatis menerimanya sebagai hal yang diwajibkan, namun tidak mempersoalkan ayatnya dari segi kebenaran, atau siapa yang sesungguhnya telah mewajibkannya. Muslim telah amat alpa mempertanyakan diri apakah benar ayat ini mengklaim Firman-Nya seolah-olah Tuhan sendiri  juga sudah mewajibkanpuasa yang sama kepada umat-umat Yahudi dan Nasrani?! Secara kasat mata, klaim ini jauh dari benar! “Wahyu” ini disesalkan karena menyeret-nyeret  orang pihak ketiga masuk kedalam bentuk puasa yang tidak dikenalnya, sebab semua orang tahu bahwa puasa Islamik dan Kristiani justru berbeda seperti bumi terhadap langit! Muhammad telah memproklamirkan suatu “wahyu” yang jauh dari akurat!
Pertama, umat Kristiani tidak pernah diwajibkan berpuasa seperti yang Muhammad kenakan kepada Muslim pengikutnya. Tidak ada puasa-wajib yang jikalau dilaksanakan dengan ritual baku itu dan ini akan mendapat pahala berlimpah, dan jikalau melalaikannya akan kena laknat dosa. Puasa melainkan adalah praktek yang baik – yang Tuhan berkenan atasnya, untuk mencari wajah dan welas asih Tuhan dan agar berelasi lebih khusus dengan Penciptanya.  
Kedua, apa yang disebut puasa dalam Islam sesungguhnya (pada hakekatnya) bukan puasa sama sekali, melainkan PEMINDAHAN JAM MAKAN! Muslim yang berpuasa bukan kelaparan karena tidak makan, melainkan menggeser  jam makan-minumnya dari pagi-petang menjadi petang-subuh! Kualitas dan kuantitas makannya Muslim yang berpuasa juga tidak terpengaruh samasekali. Porsi seksnya juga tidak ditiadakan, melainkan hanya diatur “carry-over” kepada jam-jam yang berbeda dari biasanya! Malahan kalau mau jujur, kualitas dan kuantitas makan-minum diwaktu puasa malahan jauh dipertinggi dan diperpuaskan melebihi waktu-waktu selainnya. Seorang Muslim yang berkata “Saya berpuasa 30 hari penuh” akan ditangkap oleh orang-orang  awam non-Muslim, khususnya Kristen, sebagai berpuasa 30 hari 30 malam tanpa makan minum sedikitpun (total abstinence)! Padahal ia hanya berpuasa 30 pagi-petang dan berbuka puasa 30 malam berturut-turut! Makannya tidak melarut hilang ditelan waktu, melainkan dibelanjakan ke jeda yang lain.
Ketiga, puasa Islamik pada prinsipnya lebih menonjolkan aktifitas lahiriah, disebut sebagaiibadah jasadiyyah, yaitu aktifitas berkorban dengan cara meninggalkan, membatasi, dan menjauhi nafsu kedagingan (khususnya perut dan kemaluan) dengan harapan khusus mendapat ridho dan pahala dari Allah SWT. Berpuasa dianggap beban perjuangan dan pengorbanan yang berat, sementara berbuka puasa dianggap sebuah kemenangan atas perjuangan tersebut. Semuanya bersifat fisikal. Yaitu menang “melawan shaytan dan nafsu insani”, padahal makanan dan minuman tentu bukan shaytan, sementara nafsu (yang sehat dan legal) juga tidak harus dilawan sebagai musuh!  Dan orang yang menang itu adalah orang yang bertaqwa dan kepadanya tersedia pahala-pahala.
Ini tentu sangat berbeda dengan puasa-Kristiani yang pada dasarnya berakar dari “suasana perkabungan”, jeritan atau keprihatinan yang sangat serius, sehingga harus mencari tangan dan wajah Tuhan dalam kerendahan hati yang extra dalam

Jumat, 12 Agustus 2011

Kesendirian Tidak Selalu Mematikan!

Kamu, banyak orang yang tidak menyukai kesendirian,
karena waktu yang dilewati terasa lebih panjang dan
melelahkan.

'Sendiri oh sendiri'... Ternyata hal remeh ini bisa
menjadi masalah besar bagi sebagian orang!

Apakah Kamu termasuk yang demikian? :-)

Memang, kesendirian seringkali diidentikkan dengan hal
yang menakutkan, mengesalkan, bahkan menjadi simbol
kesedihan. Namun, jika kita mau membuka pikiran,
sebenarnya kesendirian itu tidak selalu mematikan!

Kesendirian bisa memiliki dua makna...

Pertama, kesendirian menyangkut fisik yang sebenarnya,
tanpa ada orang di sekitarnya. Kedua, hanya berbentuk
perasaan saja.
Kamu Bisa jadi seseorang berada di tengah keramaian, namun
merasakan kesunyian. Mungkin Kamu pernah mengalami
hal serupa, terutama ketika menemui masalah dengan
rekan kerja, sahabat, keluarga, atau pacar? :-) dan lain
sebagainya..!

Satu hal yang perlu Kamu ingat, kesendirian dengan arti
apapun sebenarnya bukan masalah jika kita mampu
mengelolanya dengan baik, atas perasaan, sikap dan
segala situasinya.

Bagaimana kita bisa mengelola kesendirian supaya lebih
bermakna? Lakukan hal berikut :

1. Cari kesibukan dengan melakukan aktivitas positif
    yang sangat Kamu sukai, misalnya dengan membaca,
    menulis, olahraga, menyanyi? :-) Apapun kesukaan
   Kamu. Dengan cara ini, kesendirian akan terasa lebih
    menyenangkan!

2. Kedua, ingat-ingat kembali hal-hal yang menjadi
    impian Kamu dan belum sempat dilakukan. Kamu bisa
    membuka agenda-agenda pribadi, foto-foto jaman
    dulu, buku-buku, dan lain sebagainya.

    Percaya, cara ini akan menyadarkan Kamu akan
    sempitnya waktu untuk mewujudkan segalanya.
    Kalau sudah begini, bukankah kesendirian itu jadi
    menyenangkan? ;-)

3. Ketiga, buat daftar sebanyak-banyaknya tentang
    keinginan yang ingin Kamu wujudkan selagi masih
    hidup. Mungkin dengan cara menuliskan kembali
    'keinginan gila' saat Kamu masih kecil? Atau mimpi-
    mimpi lain yang belum terlaksanakan?

    Saat itu Kamu akan sadar, ternyata banyak sekali
    hal yg memerlukan kesendirian utk mewujudkannya!

4. Dan yang terakhir.... Sebenarnya ini merupakan hal
    *utama* dan yang pertama yang harus Kamu lakukan...
    Mendekatlah kepada Yang Maha Mencinta diri Kamu.
    Kesendirian ini akan semakin menyadarkan hakekat
    keberadaan Kamu di dunia.

    Semakin keyakinan ini kuat, maka akan semakin
    kokoh kemampuan Kamu mengarungi kehidupan,
    dengan segala situasinya.

Intinya, jangan biarkan Kamu terjebak dalam kesendirian
dengan suasana 'hati yang negatif', membiarkannya
berlarut-larut, hingga membuat Kamu putus asa.

Kalau Kamu mau membuka mata, kita sebenarnya tidak
pernah benar-benar sendiri. Ada orang lain di sekitar
kita.

Yang jelas, pasti selalu ada orang yang bisa Kamu
jadikan teman, dan ajak bicara!

Jika Kamu mau terbuka, dalam kesendirian Kamu bisa
merenungkan banyak hal. Dalam kesendirian Kamu bisa
menemukan kedewasaan, kebijaksanaan, ide brilian,
dan memaksimalkan potensi yang Kamu miliki.

Dalam kesendirian pula Kamu bisa mengungkap
kejujuran, yang bisa jadi terkalahkan oleh sombong dan
ego yang seringkali Kamu temukan di keramaian!

Tidak bisa dipungkiri, kesendirian bisa datang kapan
saja kepada setiap orang, termasuk kepada Kamu.

Nah, jika suatu saat atau bahkan saat ini Kamu sedang
dilanda 'kesepian' alias merasa 'sunyi sepi sendiri',
Kamu harus ingat, bahwa kesendirian tidak selamanya
mematikan!

Kelola-lah perasaan Kamu dengan baik, dan buatlah
kesendirian menjadi lebih bermakna. :-)

Kamis, 11 Agustus 2011

Cara Metetapkan Tujuan Hidup!

"Without goals, and plans to reach them, you are
like a ship that sail with no destination" -- 
(Fritzhugh Dodson)

Itulah perumpamaan bagi orang yang tidak punya
tujuan dalam hidupnya.

Banyak orang melakoni perannya, tapi tidak tahu
arah hidup yang ingin ditujunya. Mereka-reka hidup
adalah apa yang kemudian dilakukannya.

Bila sesuatu hal buruk terjadi, mereka akan berdalih
nasib tak berpihak padanya.

Tidak jarang seseorang baru menyadari tujuan
hidupnya pada usia tua. Sangat disayangkan memang.

Seringkali orang tidak berani melakukan perubahan
dalam hidupnya. Dia hanya menunggu, dan menunggu
adanya perubahan tersebut... hingga akhirnya tujuan
hidupnya tidak tercapai!

Sebenarnya, tidak masalah jika kita harus mengubah
tujuan hidup beberapa kali. Hal yg terpenting adalah
setiap saat kita mempunyai tujuan hidup yang ingin
dicapai.

Setidaknya kita tahu ke mana kita akan berjalan dan
strategi apa yang harus diambil.

4 Cara Yang Bisa
kamu Pakai Untuk Menetapkan
Tujuan Hidup:
1. Apa sebenarnya keinginan kamu?

    Tanyakan pada hati nurani, apa sebenarnya
    keinginan
kamu untuk beberapa tahun ke depan?

    Tidak ada salahnya
kamu bermimpi. kamu
    tidak perlu malu mengakuinya, lagipula, tokh tidak
    ada biaya yang harus
kamu keluarkan untuk
    sekedar bermimpi. ;-)
2. Kumpulkan informasi.

    Dengan mengumpulkan informasi,
kamu
    bisa lebih mudah mencapai tujuan yang diinginkan.

    Jika ada orang lain yang sudah berhasil melakukan
    yang
kamu inginkan, belajarlah dari mereka.
    Lakukan apa yang mereka kerjakan!
3. Jangan diam.

    Lakukan sesuatu dan secara terus menerus yang akan
    membawa
kamu pada impian hidup yang diinginkan!
4. Tingkatkan kemampuan

    Jika ada cara yang
kamu lakukan terbukti efektif
    dan mendekatkan pada tujuan yang ingin dicapai,
    maka alangkah baiknya jika
kamu berusaha untuk
    meningkatkan kemampuan dan menambah kecepatan
    kinerja agar tujuan hidup
kamu lebih cepat tercapai.
kamu Jika keempat hal di atas kamu lakukan secara terus
menerus tanpa lelah dan bosan, Insya-Allah
kamu
akan mendapatkan tujuan hidup yang diinginkan.

kamu ibaratnya adalah seorang 'pemahat' atas
gambaran kehidupan
kamu sendiri. Dan seorang
pemahat yang baik akan selalu memiliki 'planning'
terlebih dahulu untuk mendapatkan hasil yang
terbaik.

Dalam hal ini,
kamu pun hanya bisa sebesar dan
sebahagia sebagaimana tujuan yang telah
kamu
tentukan. Oleh sebab itu, pahatlah diri kamu
sebaik-baiknya!

;;